Pahala dan Tragedi Kehidupan

Kutersadar dari lamunan karena bunyi sms. Saya menjawab tapi... Hei, dimanakah ini? Kiri kananku seperti tembok dan ditutupi oleh dedaunan. Apakah ini labirin? Ooohhh...tidak... Bagaimana saya keluar dari sini?

Setelah berputar-putar, terdengar suara seperti eyang media tapi tiada sumber. Isi ucapannya:

Zener, kehidupan ini adalah takdirmu, suatu kepastian yang hampir tidak dapat dipilih. Tapi, Nasibmu akan ditentukan oleh energi yang ada pada dirimu (energi murni, intelegensi, perkasa) yang digunakan untuk beradaptasi dengan alam, sosial maupun manusia itu sendiri dalam pembelajaran, kearifan dan kesetaraan.

Saya yang tidak mengerti hanya bisa berjalan mengikuti kata hati. Dimana angin bertiup disana pasti ada jalan. Terserah, apakah itu pintu depan atau pintu belakang yang penting saya keluar dari labirin ini.
Melihat sebuah pemandangan, saya langsung berlari dan sesampainya, eyang Sukra telah menunggu di samping pintu keluar. Saya yang sedikit kesal bertanya: Apa maksud ini? Mengapa ini menjadi takdirku?

Ini adalah hasil dari sebuah sebab dan akibat. Dari energi pencerahan manusia dalam memerangi ketamakan, kebodohan, kejahatan dan keegoan yang kemudian dikumulatifkan yang mana akibatnya dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung dalam kehidupan seseorang dan keluarganya.

Contoh, anda mungkin sering mendengar hal-hal tentang sumpah, kutukan (ganjaran), pahala yang berkaitan dengan kata 7 turunan, dan tentang tahta, hukum kerajaan dengan 9 kerabat atau turunan. Ini bukan sebuah kiasan belaka tapi makna sebuah misteri dalam kehidupan nyata.

Bila mendapat imbas dari sebuah tragedi kutukan maka dimungkinkan bermula dari 7 turunan sebelum orang itu (undek-undek siwer gantung). Bila melakukan kebaikan maka pahala itu akan diberikan kepadanya hingga 4 keturunan sebelumnya (canggah) dan 3 keturunan setelahnya (cicit). Bila seseorang melakukan kesalahan atau pemberontakan dan hukumannya dijatuhkan kepada 9 marga kerabat keluarganya. Hal tersebut tercatat dalam lagenda dan sejarah kerajaan yang berarti 4 keturunan dari garis ayah, 3 keturunan dari garis ibu dan 2 keturunan dari garis istri. Angka 9 untuk kejayaan tahta kerajaan, apakah dalam sejarah nusantara diketemukan kerajaan yang kejayaannya berlangsung hingga 9 keturunan (generasi garis langsung)?

Eyang lalu berkata mungkin saat ini bukan takdirmu untuk membuka takbir kehidupan manusia yang mana terdiri dari 5 ajaran rahasia (Sri Cakra Samvara, Sri Vajra Varahi, Sri Kala Cakra, Sri Maha Ati, Sri Maha Mudra).

Bagaimana hubungan dengan agama tanya saya? Itu adalah kendaraan untuk mencapai pencerahan kehidupan manusia yang harmonis dan abadi, jawab eyang Sukra.

Ini lamunan atau khayalan karena mati gaya? Xixixi...

Jauhilah tindakan buruk, sumpah palsu, perzinahan, kemunafikan... yang mendorong sebuah gaya kutukan (ganjaran). Banyaklah berbuat kebaikan dan kebajikan agar mendapatkan pahala yang mana membawa berkah pada turunannya.

Hidup menuju garis nol
Belajar membangun titik pasti
Tamak menciptakan batin dalam tragedi
Arif merupakan berkah dan pahala
dalam kehidupan manusia

Enjoy, peace and love from Media.



0 komentar:

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
:f :D :) ;;) :x :$ x( :?
:@ :~ :| :)) :( :s :(( :o

Posting Komentar

Grab this Widget ~ Blogger Accessories Custumized by Yuniarto Rahardjo
 

Banner PremiumYang terpasang

Pengikut

Template by: Gilang Rizky