Setiap tahun menjelang tahun baru imlek, ketika pergi ke toko buah atau supermarket di daerah sepanjang jalan Gajah Mada, Hayam Wuruk dan Glodok Pancoran, saya menemukan buah yang berlimpah seperti jeruk, apel, pir. Pada saat bersamaan, seringkali muncul pertanyaan mengapa buah semangka, pepaya tidak berlimpah seperti yang lain. Akhirnya, pada saat bertemu dengan Kongbaba, saya dapatkan jawabannya.
Buah-buah yang berlimpah tersebut ternyata digunakan untuk pemberian hadiah kepada orang-orang yang dihormati atau untuk sembahyang. Hal ini dikarenakan, pemberian hadiah buah secara umum dijadikan simbol yang menyatakan doa, ucapan selamat, syukur dan permohonan. Pemberian hadiah ini dikatakan telah menjadi tradisi yang diadapatasi dari kebudayaan Tiongkok dan menjadi tradisi orang Tionghoa Indonesia. Seiring dengan waktu dan proses kulturisasi dengan lingkungan setempat maka tradisi ini mengalami beberapa asimilasi yang mana menjelaskan mengapa pepaya tidak selimpah buah jeruk dan apel.
Pemberian buah jeruk, apel, pir umumnya karena adanya persamaan ucapan dalam bahasa Tionghoa. Jeruk yang umum diberikan adalah jeruk keprok (Tangerine) yang bermakna kemujuran. Jeruk ini bila diberikan bersamaan dengan daun teh (Da Hong Pao) akan bermakna mendoakan kenaikan pangkat. Jeruk lainnya seperti jeruk besar Bali berarti kemujuran dalam kelimpah, jeruk kinkit bermakna kemujuran dalam keemasan. Tapi hati-hati, tidak semua buah jeruk dapat diberikan contohnya jeruk peras (orange) karena bermakna berhenti atau tenggelam. Buah yang juga populer sebagai hadiah yaitu Apel (apple) yang bermakna keselamatan dan pir (pear) bermakna keberuntungan.
Buah lain akibat adanya asimilasi kultur sehingga dapat juga diberikan sebagai hadiah antara lain: nanas, pulm, leci (liche) bermakna keberuntungan; lengkeng berarti kelanggengan, keagungan, kebijaksanaan, dan kecerdasan; ceri bermakna mendoakan seseorang mendapatkan cinta yang manis dan pasangan yang serasi; buah naga atau pitaya melambangkan kejayaan dan cinta abadi; srikaya bermakna kejayaan dalam kekayaan; dan delima yang berarti banyak anak banyak rejeki. Buah yang umum ditemukan di Indonesia seperti pisang juga dapat dijadikan hadiah seperti pisang raja bermakna kejayaan dalam kerajaan; pisang emas bermakna kejayaan dalam keemasan.
Buah pantangan untuk diberikan yaitu pepaya karena bermakna payah; semangka bermakna lambang kematian; dan anggur bermakna pengganguran, penangkapan, pelarian. Untuk anggur karena termasuk buah yang mahal, jika diberikan kepada saya maka saya ucapkan terima kasih juga. Hihihi.
Itulah makna dari hadiah buah. O yah, sebelum saya pamit Kongbaba berkata kunjungilah rumah saya pada tahun baru imlek karena akan ada minuman dan aneka makanan yang mana ternyata memiliki maknanya juga. Minuman yang disediakan yaitu agar-agar dengan lengkeng, liche dan buah atep (kolang-kaling) yang bermakna agar dengan kebijakan yang agung mendapatkan keberuntungan yang tinggi dan mantap. Makanan yang disajikan adalah kue keranjang goreng dengan kue lapis yang berarti mendapatkan rejeki yang berlapis-lapis dan semuanya akan dikeranjangi. Tolongggg.... bisa-bisa makin gendut tubuh saya ini.
Catatan tambahan yang juga merupakan tradisi yang mana terjadi pada bulan 1 penanggalan lunar di kediaman Kongbaba:
Enjoy, peace and love from Media.
Referensi photo :
http://j.b5z.net/i/u/2026897/i/LGbasket_FestivalofFruit_113000_ezr2xxxx.jpg
Makna Pemberian Hadiah Buah (Zhu Yuan Guo Pin)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Grab this Widget ~ Blogger Accessories Custumized by Yuniarto Rahardjo
0 komentar:
:@ :~ :| :)) :( :s :(( :o
Posting Komentar