Para wali adalah orang-orang yang telah mencapai tahap makrifat kepada Alloh selama mereka bisa selalu rutin melakukan ketaatan, menjauhi kemaksiatan, dan berpaling dari jebakan syahwat. Mereka ini terdiri dari berbagai macam, diantara mereka ada yang jumlahnya tak terbatas, seperti yang diisyaratkan oleh sebuah hadist yang menyebutnya,
“Orang-orang khusus sedang berlomba !”, Lalu ada yang bertanya pada Nabi, “Siapakah mereka itu, ya Rosululloh ?”, Nabi menjawab, “Mereka adalah orang yang terbiasa selalu menyebut Alloh terus menerus. Dzikir telah mengurangi beban berat mereka. Ketika mereka bertemu Alloh pada Hari Kiamat kelak, mereka datang dengan tanpa beban”. (HR. Muslim dan Al-Tirmidzi).
Diantaranya lagi ada yang jumlahnya terbatas. Diriwayatkan dari ‘Abdillah bin Mas’ud, ia pernah berkata bahwa Rosululloh SAW pernah bersabda,
“Diantara makhluk Alloh, ada sekitar 300 orang yang hatinya seperti hati Nabi Adam AS, 7 orang diantaranya hatinya seperti hati Nabi Ibrahim AS, 40 orang yang hatinya seperti hati Nabi Musa AS, 5 orang yang hatinya seperti hati Jibril AS, 3 orang yang hatinya seperti hati Mikail AS, dan 1 orang yang hatinya seperti hati Isrofil AS. Setiap kali satu orang (yang hati nya seperti hati Isrofil AS) ini wafat, maka Alloh akan mengantikan posisinya diambil dari tiga orang (yang hati nya seperti hati Isrofil AS). Setiap kali ada satu orang yang wafat dari tiga orang ini, maka Alloh akan mengantikan posisinya diambil dari lima orang (yang hati nya seperti hati Jibril AS). Setiap kali satu orang yang berjumlah lima orang ini wafat, maka Alloh akan mengantikan posisinya dengan salah seorang dari tujuh orang (yang hati nya seperti hati Nabi Ibrahim AS). Setiap kali satu orang yang berjumlah tujuh orang ini wafat, maka Alloh akan mengantikan posisinya dengan salah seorang dari empat puluh orang (yang hati nya seperti hati Nabi Musa AS). Setiap kali satu orang yang berjumlah empat puluh orang ini wafat, maka Alloh akan mengantikan posisinya dengan salah seorang dari tiga ratus orang (yang hati nya seperti hati Nabi Adam AS). Setiap kali satu orang yang berjumlah tiga ratus orang ini wafat, maka Alloh akan mengantikan posisinya dengan salah seorang dari awam. Atas doa mereka, Alloh menghidupkan, menjadikan mati, menurunkan hujan, menumbuhkan tanaman, dan menolak bala dari umat ini”, lalu ada yang bertanya pada ‘Abdullah bin Mas’ud, “Bagaimana karena doa mereka, Alloh menghidupkan dan menjadikan mati.”, ‘Abdulloh bin Mas’ud menjawab, “Karena mereka meminta kepada Alloh agar umat ini diperbanyak, lalu umat pun diperbanyak karena permintaaan mereka. Mereka juga berdoa agar para penguasa-penguasa itu ditumpas. Mereka pun meminta hujan, lalu mereka pun diberi hujan. Mereka meminta bumi agar ditumbuhi tanaman, permintaan mereka pun dikabulkan. Mereka juga berdoa agar bala musibah terangkat dari mereka, dan doa mereka pun terkabul”. (HR Abu Nu’aim, Ibnu ‘Asakir, dan ahli hadist lainnya).
Semua yang kami jelaskan di atas didukung oleh Al-Sunah dan Ijma’ seluruh umat.
Wallohu’alam
Dinukil dari buku “Zikir hati – Lorong Suci Para Sufi” buah karya Syaikh Muhamad Amin Al-Kurdi
0 komentar:
:@ :~ :| :)) :( :s :(( :o
Posting Komentar