Tulisan adalah hal yang sederhana tapi ia dapat menciptakan sebuah karya yang hebat dan luar biasa. Contoh sederhana adalah karya sastra, seringkali dianggap hanyalah kumpulan tulisan yang tiada arti, padahal dibalik itu sastra adalah kumpulan tulisan bermutu yang menjadi pedoman dan perkembangan hidup seseorang atau bangsa.
Di akhir studi Masali di China, presentasi kembali menghampiri. Topik yang dibawa adalah tentang "aksara dan sastra China".
Masali memulai presentasinya:
Aksara China pada awalnya mirip hieroglif yaitu suatu tulisan yang mirip dengan bentuk dasar gambar. Kemudian aksara China berubah menjadi goresan dan terakhir adalah tulisan (huruf) yang kita kenal saat ini. Perjalanan aksara China yaitu:
Seperti diketahui bahwa dari tulisan akan tercipta sebuah karya. Perjalanan dan perkembangan karya sastra China:
Akhirnya selesai juga presentasi Masali. Hahaha tapi apa daya tidak ditulis juga sayang karena kapan lagi dapat informasi ini. Tapi kisah Masali belum selesai. Masali melanjutkan:
Di Indonesia memiliki aksara yaitu huruf Jawa dan latin. Sastra Indonesia dimulai pada abad 10 yang mana dipengaruhi oleh kebudayaan India dan diterjemahkan ke dalam bahasa kawi kuno. Satranya antara lain Ramayana, Mahabhrata, Sanghyang Kamahayanikan oleh empu Shra Sabhara Curyawarawarana. Pada abad 14 muncul nama Empu Tantular dalam kitab Sutasoma yang mana ada kalimat "Bhineka Tungal Ika" dan pada abad tersebut juga muncul sastra cerita sejarah (babad), cerita rakyat (dongeng lagenda), kidung, tembang, dll. Sastra modern berkembang dan punjangga yang terkenal antara lain Chairil Anwar, Sultan Takdir Alisjahbana, Pramoedya Ananta Toer, dan ada lagi seperti sastra Melayu Tionghoa seperti yang ditulis oleh Thio Tjin Boen, Kwee Tek Hoey.
Dan kini sastra Indonesia yang menjadi fenomena adalah Laskar Pelangi. Buktinya, buku yang cetakan pertamanya pada September 2005, dan saat ini telah terjual ± 1 juta buku yang mana tak pernah terjadi dalam sejarah sastra Indonesia. Laskar Pelangi ini menceritakan memoar masa kecil penulis dan semua pelakunya adalah nyata, kejadian yang terjadi di pulau Belitong yang mana kepadatan komunitas Tionghoa-nya memiliki presentasi yang tertinggi dibandingkan dengan propinsi lainnya di Indonesia. Komunitas Tionghoa ini dikategorikan sebagai Tionghoa putra daerah yang mana leluhurnya banyak dari turunan pekerja budak (Zhu Zai) tambang timah.
Laskar Pelangi menceritakan seorang guru yang idealis dengan profesinya. Guru dengan segala keringat, rintangan, duka menjalankan tugasnya agar anak yang didiknya terlepas dari belengu kemiskinan dan kebodohan. Guru itu juga mengajarkan pada diri saya bahwa tidaklah berguna jika semua pengetahuan diberikan jika tidak diajarkan akhlak yang baik.
"Berikan sebanyak-banyaknya, bukan menerima sebanyak-banyaknya"
Itulah pengetahuan yang dapat saya ambil dan Masali berpesan tulisan mungkin sesuatu sederhana tapi bisa memilki arti yang luar biasa. Akankah kita akan melupakan pentingnya sebuah karya sastra.
Enjoy, peace and love from Media.
Referensi photo:http://chinaposters.org/img/apkung-314-78-318.jpg
Keajaiban Sastra (Masali 8)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Grab this Widget ~ Blogger Accessories Custumized by Yuniarto Rahardjo
0 komentar:
:@ :~ :| :)) :( :s :(( :o
Posting Komentar